Benarkah Setiap Orang Dilahirkan Sebagai Muslim?
Oleh ummi fadlah
Orang
Muslim mencintai kebohongan. Mereka hidup dalam khayalan diri yang
terus-menerus. Klaim bahwa semua orang dilahirkan sebagai Muslim dan
kemudian diindoktrinasikan ke dalam iman-iman lainnya adalah hal yang
menggelikan. Jika setiap orang dilahirkan sebagai Muslim, maka orang
seharusnya melihat setiap orang yang tidak terindoktrinasi dalam agama
apa pun, dan mempunyai kerinduan untuk mempercayai Islam secara natural.
Tetapi hal ini tidak terjadi. Malah kenyataannya banyak orang yang
melihat Islam sebagai sesuatu yang menjijikkan. Karena itu orang-orang
Muslim mencoba untuk membungkus Islam dengan “lapisan gula” yaitu
melalui 1001 kebohongan, agar bisa membuatnya menjadi lebih dapat
diterima.
Juga
kita sedang menyaksikan, bahkan mereka yang telah terindoktrinasi dalam
Islam – sekarang mulai meninggalkannya, yaitu saat mereka telah memahami
kebenaran palsu tentang agama ini. Kesalahan dari klaim ini adalah
pembuktian diri.
Islam
bukanlah sebuah kelanjutan dari agama-agama sebelumnya. Muhammad
mencontek bulat-bulat dari Perjanjian Lama dan Baru (kitab Suci Yahudi
dan Kristen), tetapi Tuhan Islamik dengan Tuhan Alkitab adalah dua ilah
yang sangat berbeda, sesuatu yang barangkali Muhammad sendiri tidak
mengetahuinya.
Sebenarnya,
Muhammad mencoba mengkaitkan dirinya dengan nabi-nabi Alkitab untuk
memperdaya orang-orang Yahudi dan orang-orang Kristen di Arabia. Bahkan
ia memanfaatkan Yerusalem sebagai Kiblatnya, tetapi ia sama sekali tidak
mempresentasikan bukti atas klaim palsu yang ia lontarkan, dan berhenti
berbicara tentang cerita-cerita Alkitab setelah ia melihat bagaimana
para Ahli Kitab tidak mempercayai apa yang ia katakan.
Alkitab
sama sekali tidak menulis apa pun mengenai Muhammad, kecuali bahwa
Yesus sendiri telah memperingatkan para murid akan munculnya nabi-nabi
palsu. Ia mengatakan bahwa kamu akan mengenalinya dari buah-buah mereka.
Lihatlah buah-buah Muhammad!
Apakah ia menjalani hidup yang suci? Ia adalah seorang penjahat keji.
Ia merampok, memperkosa, dan mencincang orang-orang tak bersalah dan
membakar serta menjarah harta benda mereka. Itu sudah cukup bagi orang
yang waras untuk mengetahui bahwa ia adalah seorang nabi palsu.
Setelah memperhatikan buah-buah Muhammad, sekarang perhatikanlah
buah-buah para pengikutnya, yang benar-benar ingin hidup sama seperti
nabi mereka. Lihat bagaimana aksi-aksi kekerasan, terorisme, penindasan
terhadap kaum wanita - yang terus-menerus terjadi hingga hari ini, yang
dilakukan dalam nama Allah dan Nabi Islam!
Jika
demikian, mengapa ada lebih dari satu milyar manusia berpikir bahwa ia
adalah seorang nabi yang benar? Kata kuncinya adalah “akal sehat”.
Ketika tiba pada soal keyakinan, banyak orang yang mengabaikan akal
sehat mereka. Mereka membanggakan diri dalam kebodohan mereka dan
mencemoohkan kecerdasan. Orang-orang Muslim melepaskan sepatu dan otak
mereka di luar mesjid. Setelah mendengarkan kotbah yang membuat akal
sehat menjadi lumpuh, mereka keluar untuk mengambil kembali sepatu
mereka, tetapi mereka lupa memasang kembali otak mereka di tempatnya
yang semula.
Orang
Muslim mengatakan bahwa Islam adalah agama natural. Bayangkan betapa
tak masuk akalnya klaim ini? Jika ia bersifat natural, mengapa Muhammad
memaksa para pengikutnya untuk berperang dan menyebarkan agama ini
dengan pedang? Tak ada yang natural dalam Islam. Ini adalah sebuah iman
yang bodoh dan berlawanan dengan intuisi. Muhammad menipu orang dengan
ketakutan akan neraka dan janji-janji kelak akan mendapatkan para
perawan, para jejaka yang bersinar seperti mutiara dan taman-taman
dengan sungai-sungai anggur. Semua ritual-ritual Islam bukanlah sesuatu
yang natural.
Apakah
ada hubungan spiritualitas dan ibadah dengan gerak tubuh yang aneh?
Jika ini dianggap natural, maka semua orang di seluruh dunia akan
mengetahuinya secara intuitif, tetapi kenyataannya tidak, dan karena itu
mereka harus diindoktrinasikan. Anak-anak Muslim harus dipukul dulu
supaya taat hingga mereka kehilangan kehendak bebas mereka, hal paling
mendasar yang menjadikan kita sebagai manusia. Seks itu natural. Merasa
lapar pun natural. Menjadi marah ketika dihina juga natural. Mempercayai
sebuah kuasa yang lebih tinggi ketika anda menghadapi sebuah krisis
besar, juga sesuatu yang natural. Anda tidak harus mengajari hal-hal ini
sebab mereka datang secara natural. Tetapi mempercayai hal-hal yang tak
masuk akal dalam Islam dan Tuhan mereka yang sadis dan yang suka
membalas dendam itu adalah hal yang tidak natural.
Berpuasa
akan merusak kesehatan dan membuat orang menjadi gampang
terganggu/tidak tenang. Ini bukan hal yang natural dan hal ini tidak
menjadikan orang menjadi rohani. Orang-orang Muslim adalah orang-orang
yang paling mudah meledak selama bulan Ramadan. Selama bulan ini, mereka
seperti seekor kuda yang talinya dilepaskan.
Itu
sesungguhnya merupakan ritual-ritual para penyembah berhala di Arabia
yang disebut Muhammad sebagai orang-orang bodoh. Tetapi anehnya,
Muhammad sendiri menjiplak bulat-bulat ritual-ritual mereka yang tak
masuk akal itu. Sekarang, terimakasih untuk Islam karena ritual-ritual
dari orang-orang bodoh itu sekarang dipraktekkan oleh orang Muslim di
seluruh dunia.
Muslim
mengklaim bahwa Adam dan semua nabi-nabi yang lain adalah orang Muslim.
Apa buktinya? Beban untuk membuktikan ada pada mereka. Orang Muslim
mengaburkan klaim dengan bukti. Mereka berpikir bahwa klaim Muhammad
merupakan bukti. Ketika anda meminta bukti, mereka mengutip Qur’an.
Hanya sampai di sinikah level kecerdasan orang-orang yang sekarang
mengklaim bahwa mereka ingin mendominasi dunia?
Islam
tidak memiliki hubungan dengan agama-agama Alkitabiah. Berbeda dengan
yang dipikirkan oleh orang Muslim, orang Arab telah menyembah Allah
sekurangnya 2500 tahun sebelum Muhammad. Buktinya: Ayah Muhammad dan
banyak orang Arab lainnya bernama Abdullah. Jadi klaim bahwa Islam
adalah agama yang menyempurnakan Yudaisme dan Kekristenan adalah sebuah
klaim kosong, pepesnya kosong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar