Bagaimana Seharusnya Menjadi Pemuda Muslim di Era Modern,,??
Bismillhirrohmaanirrohiim,,
ISLAM.
Tak pernah jemu untuk membahas satu agama wahyu yang mulia ini. Saya
sendiri menyadari bahwa kecintaan para pemuda muslim terhadap Dien
nya sudah begitu jauh, bukan karena sebab, namun memang secara
tersistem ternyata telah ada langkah-langkah terstruktur yang menjauhkan
pemahaman dan kecintaan pemuda terhadap Islam. Paling tidak
menjauhkannya dari segala nilai yang bernafaskan Islami dan digantikan
dengan nafas kebaratan (westernisasi).
Dr. Adian Husaini dalam makalahnya bertajuk “Liberalisasi Islam di Indonesia”
menyebutkan bahwa liberalisasi Islam sudah ditanamkan sejak zaman
penjajahan Belanda. Bahkan dari dalam tubuh organisasi Islam sendiri
telah tumbuh upaya yang sistematis terkait liberalisasi Islam di
Indonesia ini. Dimulai awal tahun 1970-an yaitu pada 3 Januari 1970,
Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Nurcholish
Madjid, secara resmi menggulirkan perlunya dilakukan sekulerisasi Islam.
Masih berasal dari sumber makalah yang sama, Pak Adian menyatakan pula
bahwa program Liberalisasi di Indonesia dilakukan terhadap tiga bidang
penting dalam ajaran Islam: 1)Liberalisasi bidang aqidah dengan
penyebaran paham Pluralisme Agama, 2)Liberalisasi bidang syari’ah dengan
melakukan perubahan metodologi ijtihad, dan 3)Liberalisasi konsep wahyu
dengan melakukan dekonstruksi terhadap Al Qur’an.
Luar biasa memang usaha mereka dalam upaya me-Liberal-kan
masyarakat Indonesia ini. Dan yang lebih mengkhawatirkan adalah ketika
paham-paham menyimpang tersebut telah menyerbu ke perguruan-perguruan
tinggi Islam, khususnya IAIN atau UIN (Universitas Islam Negeri).
Apalagi dengan dikirimnya para dosen UIN untuk melanjutkan pendidikan di
McGill University menjadikan mereka telah mengubah metodologi dalam
mempelajari Islam, sebagaimana yang telah diajarkan guru-guru mereka
(para orientalis) di Barat. Dalam makalah Dr. Adian Husaini yang lain
berjudul “Liberalisasi Pendidikan Tinggi“, dijelaskan bahwa
peran pusat studi Islam di McGill Kanada yang didirikan oleh Prof.
Wilfred Cantwell Smith dan Prof Dr. Harun Nasution dalam
liberalisasi/westernisasi pendidikan Islam juga ditegaskan oleh
Kementerian Agama melalui sebuah buku berjudul “Paradigma Baru Pendidikan Islam”
tahun 2008 silam. Ditulis dalam buku tersebut “Melalui pengiriman para
dosen IAIN ke McGill dalam jumlah yang sangat masif dari seluruh
Indonesia, berarti juga perubahan yang luar biasa dari titik pandang
tradisional studi Islam ke arah pemikiran modern ala Barat. Perubahan
yang paling menyolok terjadi pada tingkat elit. Tingkat elit inilah yang
selalu menggerakkan tingkat grass root”.
Nah,
peran pemuda menyikapi kejadian tersebut adalah dengan menyiapkan diri
secara matang terkait dengan pemahaman mendalam tentang Islam, sejarah,
keemasan, dan sifatnya yang merupakan sistem hidup untuk mengatur segala
kegiatan perikehidupan manusia. Menyadari bahwa sebagai makhluk
ciptaan-Nya juga mempunyai kewajiban untuk patuh dan taat kepada aturan
yang diturunkan oleh Dzat Yang Maha Mengatur melalui Rasulullah Muhammad
Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Indikator
sederhana yang saya rumuskan untuk diri saya pribadi dalam menimbang
sejauh mana “kejauhan” kita sebagai pemuda muslim, terhadap sistem Dien
ini. Antara lain:
- Masihkah kita mengingat dan menghafal tentang rukun iman dan rukun islam kita,,??
- Bisakah kita membaca Al Qur’an dengan baik(jelas) dan benar(tajwid),,?
- Apakah kita melaksanakan sholat 5 waktu secara tepat waktu,,?? Atau jangan-jangan sholat wajib pun masih sering terlenakan
- Pernahkah menghafal 2, 5, atau 10 hadist Nabi,,?? Apakah kita mengamalkannya,,??
- Sudahkah membaca Sirah Nabawiyah yang menggambarkan perjalanan dari perjuangan Rasulullah dalam menegakkan Dienul Islam ini,,??
- Apakah kita memperhatikan tentang perintah-perintah Allah dalam Al Qur’an seperti menutup aurat, menahan pandangan, berbuat baik dan menjauhkan dari sikap riya’(pamer),,??
- Apakah kita mempelajari ilmu-ilmu Islam selain ilmu modern yang sekarang ini kita pelajari, misalnya Ushul Fiqh, Tafsir Hadist, dan cabang lain dari ilmu Islam yang seharusnya kita kuasai,,??
Sebenarnya
masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan lainnnya, namun seperti yang
telah saya ungkapkan di awal, ini merupakan indikat0r sederhana untuk
melihat seberapa jauhnya diri kita sebagai pemuda muslim terhadap Dienul
Islam.
Oleh
karena itu, maka marilah kita bersama-sama menginstropeksi diri kembali.
Sudah benarkah langkah yang kita tempuh selama ini. Kuncinya adalah
kita harus mau belajar dan mau membaca terhadap segala apa yang
mendekatkan diri kita kepada nafas kehidupan Islami. Mengingat firman
Allah dalam Al Qur’anul Karim:
Dan hendaklah ada di antara kamu
segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang
ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang
beruntung. (Q.S Ali Imran 104)Demikianlah ulasan awalan yang dapat saya sajikan. Semoga ada manfaatnya dan senantiasa hanya demi mengharap ridho-Nya Allah semata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar